Sindrom Fear Of Missing Out alias FOMO.

Sindrom Fear Of Missing Out alias FOMO. Apa itu? Pasti kamu penasarankan. hihi. *nyengir
Well, sebelum kita membahas FOMO, enaknya kalau kita bahas KEPO dulu ya. Karena mereka itu (FOMO dan KEPO) punya keterikatan yang banget-banget. Seperti Peribahasa "Habis KEPO, terbitlah FOMO." *ngasal

KEPO (Knowing Every Particular Object) itu kalau diartikan mengetahui setiap objek tertentu. Menurut saya KEPO itu wajar karena rasa penasaran kita akan sesuatu. Nah, yang jadi masalah itu adalah kadarnya. Jika sudah berlebihan maka uhh akan berbahaya, kita bisa saja masuk ke zona FOMO alias takut ketinggalan update terkini.

Sebelum Pembahasan lebih jauh, ada baiknya kamu menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Seberapa seringkah kamu membuka media sosial? Jumlahnya wajar atau tidak?
2. Seberapa lama kamu ada di dunia maya? Ngapain aja, Penting atau tidak?
3. Saat kumpul sama teman, apakah kamu sering sekadar mengecek media sosial kamu?
4. Apakah kamu mau berkorban demi jadi update? Misalnya, tidur hingga larut malam karena dunia maya.
5. Apakah kamu selalu penasaran dengan link-link yang ada?
6. Apakah kamu tertarik dengan pemberitahuan atau notifkasi?
7. Apakah kamu penasaran dengan kronologi atau timeline seseorang?
8. Apakah kamu penasaran dengan percakapan orang lain?
9. Apakah kamu punya perasaan khawatir bahkan merasa bersalah sudah lama enggak buka media sosial?
Jika jawaban kamu lebih banyak ia, berarti kamu sudah terkena sindrom FOMO.
Hore! Selamat, akhirnya saya ada teman... :))

Buat mencegah kamu jadi FOMO atau FOMO akut, pastikan kamu memperbanyak aktivitas dan pergaulan dengan orang-orang di dunia nyata. Karena itu penting! Ingat, jejaring sosial bukan kebutuhan primer.

So, see you in real life then!
 bye.bye. I love you :*